Peserta Kemnas (Kemah Nasional ke 5 Di Bumi Perkemahan Cibubur

Peserta Kemnas ke 5 dari Pramuka Insan Madani Madiun

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is

Pelepasan Kemah Nasional ke 5

Para peserta kemah nasional ke 5 dan para petugas upacara pelepasan, beersama dengan para pembina, kwartir cabang Madiun.

Pembina, Kepala Sekolah dan Pengurus Kwartir Cabang Madiun

Acara pelepasan peserta Kemah Nasional ke 5. dihadiri langsung oleh pengurus kwartir cabang madiun

Juara Cerdas Cermat dan Juara Regu Tergiat

Alhamdulilah dan terimakasih untuk pembina, adik-adik resus, dan semua pihak yang membantu.

Senin, 28 Oktober 2024

Selamat Hari Sumpah Pemuda dari Pramuka

Selamat Hari Sumpah Pemuda: Maju Bersama Indonesia Raya

Pramuka dan sumpah pemuda


Di bawah naungan langit nusantara yang luas, 28 Oktober 1928 menjadi tonggak penting dalam sejarah bangsa. Di tengah kebhinekaan dan keragaman yang ada, para pemuda dari berbagai daerah berkumpul di Jakarta. Mereka datang bukan sekadar membawa nama suku atau daerah asal, melainkan mengibarkan panji persatuan—Sumpah Pemuda. Hari itu, dalam satu suara, pemuda-pemudi Indonesia mengikrarkan sumpah untuk bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia; berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Sumpah ini bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan harapan dan cita-cita yang menembus batas waktu.


Kini, hampir seabad berlalu sejak ikrar itu dikumandangkan. Semangatnya masih menyala dan relevan, terutama bagi kita, anggota Gerakan Pramuka. Dalam pramuka, kita dididik tanpa mengenal perbedaan suku, ras, agama, ataupun bangsa. Setiap anggota dihargai sebagai saudara, diajak maju bersama dengan satu tujuan: membentuk karakter generasi muda yang berkepribadian, mandiri, dan memiliki semangat kebangsaan. Pramuka menjadi wadah yang menyatukan, mengajarkan keikhlasan dan ketulusan untuk mengabdi pada tanah air, sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pemuda 1928.

Persatuan sebagai Jiwa Pramuka

Pramuka merupakan refleksi dari semangat Sumpah Pemuda. Di sini, anak-anak dari berbagai latar belakang dapat belajar bersama tanpa sekat. Latihan pramuka mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang peduli, menghargai, dan menghormati keberagaman. Sama seperti Sumpah Pemuda, pramuka menanamkan jiwa persatuan, agar kita bersama dapat membangun Indonesia yang lebih baik.

Dalam pramuka, tidak ada istilah 'aku' atau 'kamu'—yang ada adalah 'kita'. Semangat persatuan ini begitu relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Dalam era digital yang serba cepat, generasi muda perlu diingatkan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan. Mereka perlu belajar bahwa dalam keberagaman, ada kekuatan; bahwa setiap perbedaan adalah aset, bukan penghalang.


Harapan untuk Pramuka Nasional dan Madiun

Sebagai Ketua Bidang Pramuka Sako Pramuka Sekolah Islam Terpadu (PSIT) Madiun, saya memiliki harapan besar terhadap Pramuka, baik secara nasional maupun di daerah Madiun. Pramuka harus terus menjadi garda depan dalam mendidik generasi muda yang tangguh, berintegritas, dan cinta tanah air. Di sinilah kita semua memiliki peran besar, untuk menyiapkan kader-kader bangsa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berjiwa besar dan memiliki komitmen untuk menjaga persatuan bangsa.


Di Madiun, saya berharap semangat pramuka dapat semakin membumi. Melalui berbagai kegiatan pramuka, saya ingin generasi muda di daerah ini mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong. Dalam setiap langkah, saya berharap mereka dapat menghayati makna Sumpah Pemuda, bukan sekadar peringatan sejarah, melainkan sebagai inspirasi untuk bergerak maju bersama.


Mari kita, anggota pramuka, melanjutkan semangat Sumpah Pemuda. Dengan langkah tegap dan penuh semangat, kita bersatu untuk mewujudkan Indonesia Raya yang lebih maju. Kita adalah generasi yang membawa panji persatuan dan mengibarkannya dalam setiap perbuatan. Di tengah keberagaman, kita berjalan bersama, dengan hati yang saling terikat oleh satu janji—janji untuk Indonesia. 


Selamat Hari Sumpah Pemuda! Mari Maju Bersama Indonesia Raya!

Selasa, 22 Oktober 2024

Hari santri nasional dan pramuka

Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan: Refleksi Hari Santri Nasional 2024

Pramuka dan hari santri

Wahai para pejuang muda, generasi penerus bangsa!

Hari ini, kita kembali merayakan Hari Santri Nasional, sebuah momentum bersejarah yang mengingatkan kita pada peran sentral santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat, para santri tidak hanya menjadi ujung tombak dalam pertempuran fisik, namun juga menjadi lentera ilmu pengetahuan dan nilai-nilai luhur bagi bangsa.

Santri: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Perjuangan panjang para santri telah mengukir tinta emas dalam sejarah bangsa. Mereka tidak hanya berjuang di medan perang, tetapi juga menyebarkan semangat nasionalisme melalui pendidikan dan dakwah. Pesantren, sebagai pusat pendidikan Islam, telah melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang tangguh, cerdas, dan berakhlak mulia.

Pramuka: Tempaan Karakter Bangsa

Sebagai seorang pembina pramuka, saya melihat banyak kesamaan antara nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh santri dan pramuka. Keduanya sama-sama menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, kepedulian sosial, dan semangat gotong royong. Pramuka, dengan segala kegiatannya, menjadi wadah yang tepat bagi generasi muda untuk mengembangkan potensi diri dan menjadi pribadi yang mandiri.

Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan

Tema Hari Santri Nasional tahun ini, "Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan", sangatlah relevan dengan semangat generasi muda saat ini. Kita sebagai generasi penerus harus melanjutkan perjuangan para pendahulu kita dalam membangun bangsa yang lebih baik. Sebagai santri dan pramuka, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur bangsa.

Harapan untuk Pramuka Nasional dan Daerah Madiun

Saya berharap, pramuka di seluruh Indonesia, khususnya di daerah Madiun, dapat menjadi generasi emas yang mampu menjawab tantangan zaman. Pramuka harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjadi pelopor dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Puisi: Pelita Negeri

Di antara rimba raya, berdiri tegak Seorang santri, pembawa cahaya Dengan ilmu dan amal, ia membela Negara tercinta, tanah air beta

Di bawah langit benderang, berkibar sang saka Pramuka berbaris, jiwa membara Dengan semangat juang, mereka siap sedia Membangun negeri, merajut masa depan

Pesan Akhir

Mari kita jadikan Hari Santri Nasional ini sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Mari kita bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik, Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat.

Salam Pramuka! Salam Santri!
Ketua Bidang Pramuka Sako PSIT Daerah Madiun
SD Islam Terpadu Insan Madani
Ageng Ariadin, S.Pd

Rabu, 02 Oktober 2024

Selamat Hari Batik dan cinta budaya

Selamat Hari Batik Nasional: Warisan Budaya Bangsa yang Mendunia

Tanggal 2 Oktober merupakan hari istimewa bagi bangsa Indonesia. Tepat pada hari ini, kita merayakan Hari Batik Nasional, momen di mana kita memperingati ditetapkannya batik sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2009. Pengakuan dunia ini tak sekadar menunjukkan indahnya motif batik yang beragam, tetapi juga mengukuhkan filosofi, nilai-nilai luhur, dan sejarah panjang yang terlukis di setiap helai kainnya. Sejak saat itu, batik menjadi bagian dari identitas bangsa yang perlu kita lestarikan, cintai, dan banggakan.

Hari batik 2024


Sebagai sebuah karya seni, batik tidak hanya berfungsi sebagai kain untuk menutup tubuh, tetapi juga sebagai media ekspresi budaya yang merefleksikan keanekaragaman dan kekayaan tradisi bangsa. Setiap motif batik memiliki makna tersendiri, yang terinspirasi dari alam, sejarah, hingga ajaran-ajaran moral yang diwariskan oleh leluhur kita. Maka dari itu, mengenakan batik bukan sekadar pilihan gaya, melainkan wujud nyata kecintaan kita terhadap warisan budaya bangsa.


**Pramuka dan Jiwa Batik Indonesia**


Sebagai Pramuka, kita diajarkan untuk mencintai tanah air dengan sepenuh jiwa dan raga. Dalam batik, terkandung jiwa patriotisme yang kental, simbol semangat keindonesiaan yang tak lekang oleh waktu. Sebagai pembina, saya berharap semangat ini dapat menyatu dalam setiap diri anak-anak pramuka, membawa mereka untuk lebih menghargai dan mempelajari batik, baik sebagai warisan budaya maupun sebagai inspirasi untuk berkarya.


Pramuka bukan hanya bergerak di alam bebas atau berkemah di tengah hutan; lebih dari itu, pramuka adalah penjaga nilai-nilai luhur bangsa, termasuk dalam pelestarian batik. Di sinilah kita, para Pramuka, dapat mengambil peran penting dengan menjadikan batik sebagai bagian dari kegiatan edukatif dan kreatif. Misalnya, dengan mengadakan pelatihan membatik sederhana, mengenalkan makna motif batik, hingga mengajak anak-anak mengenakan batik pada setiap kegiatan kepramukaan sebagai bentuk kebanggaan terhadap budaya sendiri.


**Harapan untuk Generasi Muda**


Saya berharap generasi muda Pramuka Indonesia dapat menjadi pelopor dalam menjaga dan melestarikan batik. Semangat membela dan mencintai tanah air, sebagaimana tertuang dalam Dasa Dharma, perlu diwujudkan dalam aksi nyata—salah satunya melalui pelestarian budaya batik. Mari kita jadikan batik bukan hanya sebagai pakaian, melainkan simbol identitas dan karakter bangsa yang mencintai warisan budayanya. 


Batik adalah cerita yang ditulis bukan dengan kata-kata, melainkan dengan goresan malam di atas kain. Mari kita teruskan cerita itu dengan penuh kebanggaan, sehingga batik tetap menjadi kebanggaan Indonesia di kancah dunia, dan pramuka menjadi penjaga setia warisan budaya yang tak ternilai ini.


Selamat Hari Batik Nasional, teruslah berbatik, berbakti, dan berbudaya!

Selasa, 01 Oktober 2024

Hari Kesaktian Pancasila: Pancasila, Wujudkan Indonesia Emas

Selamat Hari Kesaktian Pancasila: Bersama Pancasila, Kita Wujudkan Indonesia Emas

Hari kesaktian pancasila 2024


Hari Kesaktian Pancasila yang kita peringati setiap tanggal 1 Oktober merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Tanggal ini menandai kemenangan atas upaya merongrong dasar negara, Pancasila, oleh kelompok yang hendak menggantikannya dengan ideologi lain. Kejadian G30S/PKI pada tahun 1965 menjadi bukti bahwa Pancasila adalah tameng yang tak tergoyahkan, menolak upaya penghancuran bangsa dari dalam. Pancasila telah terbukti sakti, tidak hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai filosofi hidup yang mempersatukan keberagaman di tanah air.


Tema peringatan tahun ini, **"Bersama Pancasila, Kita Wujudkan Indonesia Emas"**, sangat relevan dengan situasi bangsa saat ini. Indonesia Emas yang kita impikan adalah Indonesia yang maju, sejahtera, dan berdaya saing di kancah global, tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa yang bermartabat. Pancasila sebagai landasan ideologis memainkan peran penting dalam mewujudkan cita-cita luhur ini, khususnya melalui dunia pendidikan.


Pancasila dalam Pendidikan: Menanam Nilai Pancasila

Pendidikan adalah wadah utama untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila. Di tengah era globalisasi yang penuh tantangan, generasi muda perlu diperlengkapi dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Unsur-unsur seperti gotong royong, keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab, serta persatuan menjadi pondasi penting untuk membentuk karakter generasi penerus. Tidak hanya berhenti pada pemahaman, tetapi juga diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.


Dalam dunia pendidikan, khususnya di sekolah-sekolah Islam Terpadu, kita harus senantiasa memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi bagian integral dari proses pembelajaran. Nilai-nilai kebangsaan yang berlandaskan Pancasila selaras dengan ajaran agama Islam yang menekankan keadilan, persatuan, dan tolong-menolong. Oleh karena itu, mengintegrasikan pendidikan karakter berbasis Pancasila dan agama sangat penting dalam membentuk generasi yang tangguh menghadapi tantangan zaman.

Semangat Pramuka: Pancasila dalam Tindakan

Semangat Pancasila bukan hanya ada di dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata. Pramuka, sebagai gerakan pendidikan nonformal, menjadi wadah yang ideal untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pramuka mengajarkan kemandirian, disiplin, gotong royong, serta cinta tanah air—nilai-nilai yang sejatinya merupakan pengejawantahan dari butir-butir Pancasila.


Dalam setiap kegiatan pramuka, peserta didik dilatih untuk menghayati dan mengamalkan nilai-nilai tersebut. Mereka belajar bukan hanya dari teori, tetapi melalui praktik di lapangan. Kemandirian dan kepemimpinan yang dibangun dalam pramuka sejalan dengan semangat Pancasila, yang mengedepankan kebaikan bersama tanpa mengesampingkan hak-hak individu. Oleh karena itu, pramuka tidak hanya mendidik anggota yang cerdas dan terampil, tetapi juga membentuk karakter mereka sebagai warga negara yang berjiwa Pancasila.


Harapan untuk Pramuka dan Generasi Muda

Sebagai Ketua Bidang Pramuka SAKO PSIT Madiun, saya memiliki harapan besar untuk pramuka di masa depan, baik di tingkat nasional maupun daerah. Di tengah arus modernisasi, kita harus memastikan bahwa pramuka tetap relevan dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensinya sebagai wadah pendidikan karakter. Melalui pramuka, kita bisa menyiapkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berintegritas, berbudi pekerti luhur, dan berjiwa nasionalis.


Pramuka di Madiun, sebagai bagian dari gerakan pramuka nasional, harus terus berinovasi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya. Teknologi dan digitalisasi dapat diintegrasikan dalam pelatihan dan kegiatan pramuka, sehingga tidak hanya mengikuti zaman, tetapi juga menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan di masa depan. Namun, kita harus selalu mengingat bahwa inti dari pramuka adalah pembentukan karakter yang berlandaskan Pancasila.


Dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045, pramuka memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang unggul dan berakhlak mulia. Mari kita jaga dan kembangkan semangat Pancasila melalui pramuka, sebagai salah satu tonggak utama dalam pendidikan karakter bangsa. Dengan begitu, kita bisa melahirkan generasi yang tidak hanya siap bersaing secara global, tetapi juga tetap teguh memegang nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan.


Selamat Hari Kesaktian Pancasila! Bersama Pancasila, kita wujudkan Indonesia Emas!