PERSARI: Satu Hari, Seribu Keceriaan
Perkemahan Sehari, atau yang lebih akrab disebut Persari, merupakan momen yang paling dinanti oleh para anggota Pramuka Siaga. Seperti namanya, Persari hanya berlangsung satu hari, tetapi di dalamnya terkandung banyak pelajaran berharga yang dikemas dalam kegiatan yang penuh keceriaan. Persari adalah tempat bagi para Siaga untuk belajar hidup mandiri, saling bekerja sama, dan tentu saja, bersenang-senang dalam semangat kepramukaan. Di sinilah nilai-nilai keaktifan, kesantunan, inovasi, dan kreativitas—atau yang kali ini kami rangkum dengan tema "Asik" (Aktif, Santun, Inovatif, Kreatif)—diajarkan dalam suasana yang hangat dan menyenangkan. Dalam sekejap, satu hari menjadi penuh makna.
Sabtu Penuh Petualangan Dimulai
Sabtu, 7 September 2024, menjadi hari bersejarah bagi SD Islam Terpadu Insan Madani yang menjadi tuan rumah Persari dengan tema "Asik". Pagi itu, udara sejuk menemani langkah antusias para peserta kecil yang mulai berdatangan. Seperti lebah yang sibuk mengumpulkan madu, para siaga langsung berbaris rapi untuk registrasi di area yang sudah ditentukan. Wajah-wajah penuh semangat dan tawa riang memenuhi halaman sekolah, membuat suasana pagi semakin cerah.
Setelah semua peserta teregistrasi, acara dilanjutkan dengan Sholat Dhuha berjamaah di Masjid Baitus Sholihin. Masjid ini, selain menjadi tempat ibadah, juga menjadi saksi bisu bagaimana generasi muda Islam dibina tidak hanya dalam hal keagamaan, tapi juga dalam kegiatan yang melibatkan jiwa raga. Suasana khusyuk dan sejuk menyelimuti seluruh peserta yang mengisi barisan dengan tertib.
Pembukaan Pesta Siaga yang Meriah
Tidak lama setelah sholat dhuha, acara puncak pun dimulai. Di lapangan sekolah, para peserta sudah siap mengikuti upacara pembukaan Pesta Siaga. Kehormatan besar bagi kami, acara ini dibuka langsung oleh Ketua Kwartir Ranting Geger, Kak Darko. Dengan suara tegas namun penuh kehangatan, Kak Darko memberikan sambutan dan menyemangati para Siaga untuk selalu menjadi pramuka yang "Asik"—Aktif, Santun, Inovatif, dan Kreatif. Setelah upacara yang khidmat, langit Geger dihiasi oleh balon-balon yang diterbangkan sebagai simbol dimulainya petualangan hari itu. Seperti cita-cita, balon-balon itu melayang tinggi, mengajak para peserta untuk berani bermimpi besar.
Namun, momen yang paling memeriahkan suasana adalah penampilan adik El Zhafran, yang membawakan Tari Bujang Ganong cilik. Gerakan tariannya yang enerjik dan lincah berhasil memukau para peserta dan undangan. Beberapa gerakan yang diselipkan dengan humor pun berhasil membuat para hadirin tertawa lepas. Tari Bujang Ganong menjadi momen yang membuktikan bahwa kreativitas dan seni tradisional dapat membaur dengan kegiatan Pramuka, menciptakan warna tersendiri dalam kegiatan ini.
Pelajaran Berharga dari PMR SMKN Geger
Setelah suasana dipenuhi tawa dan kekaguman, para peserta kembali fokus untuk menerima materi penting dari Palang Merah Remaja (PMR) SMKN Geger. Di sini, mereka diajari tentang pentingnya pertolongan pertama, kesehatan, dan bagaimana menjaga diri dalam situasi darurat. Materi yang disampaikan oleh kakak-kakak PMR terasa begitu relevan, mengingat para siaga ini tengah diajarkan untuk menjadi pribadi yang tanggap dan peduli. Pelajaran yang sederhana namun sangat berarti bagi usia mereka.
Istirahat dan Keseruan Berlanjut
Setelah materi dari PMR, para peserta melanjutkan kegiatan dengan Sholat Dzuhur berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan istirahat dan makan siang. Istirahat singkat ini adalah jeda yang diperlukan sebelum memasuki bagian yang paling dinanti-nanti oleh para Siaga: Stand permainan!
Di berbagai sudut sekolah, berdiri berbagai stand permainan yang memicu adrenalin dan mengasah kecerdasan para peserta. Stand Pengetahuan Indonesia mengajak para peserta untuk mengenal lebih dalam tentang kekayaan negeri ini, sementara Stand Estafet Tongkat dan Halang Rintang menantang ketangkasan dan kerja sama mereka. Di Stand Puzzle Pancasila, para peserta diajak untuk menyusun lambang-lambang sila Pancasila dengan cepat, yang tidak hanya menuntut kecepatan tetapi juga pemahaman tentang ideologi negara. Stand Pahlawan Nasional dan Stand Badge Pramuka juga menjadi favorit, karena mengasah pengetahuan sejarah sekaligus menambah koleksi lencana mereka.
Penutupan yang Hangat dan Selebrasi Akhir
Sebelum acara ditutup, seluruh peserta melaksanakan Sholat Ashar bersama. Ini menjadi penanda bahwa segala kegiatan yang dilakukan sepanjang hari ini selalu diiringi dengan nilai-nilai spiritualitas yang kuat. Selepas sholat, acara ditutup dengan selebrasi sederhana namun hangat, di mana para peserta saling bertukar cerita tentang stand mana yang paling mereka sukai dan pengalaman seru yang mereka alami.
Harapan untuk Persari Mendatang
Sebagai pembina pramuka, harapan saya untuk acara Persari berikutnya adalah agar kegiatan ini bisa semakin menginspirasi dan mengembangkan potensi para Siaga. Persari bukan hanya tentang keceriaan satu hari, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai hidup yang kelak akan mereka bawa dalam perjalanan panjang kehidupan. Saya berharap tema "Asik" ini bisa terus dikembangkan, sehingga ke depan para Siaga bisa menjadi generasi yang lebih aktif, santun, inovatif, dan kreatif—bukan hanya di lingkungan Pramuka, tapi juga di masyarakat. Semoga Persari berikutnya semakin seru, semakin inspiratif, dan pastinya, semakin "Asik"!
0 comments:
Posting Komentar